Di 15 tahun perjalanan Milanisti Indonesia, Sezione Lombok menorehkan sejarah menjadi salah satu host Gathering Nasional (Gathnas) ke 7 pada 23 – 25 maret 2018 di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Semenjak didaulat untuk menjadi tuan rumah acara dua tahunan tersebut Sezione Lombok mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang. Mengingat Gathnas adalah salah satu event sarat makna dan gengsi, Sezione Lombok berusaha memanjakan saudara – saudara mereka yang akan hadir dengan menjadi tuan rumah yang baik.
Nampaknya jarak yang jauh dan biaya yang lumayan mahal tak menyurutkan antusiasme teman teman Sezione untuk bisa hadir di Propinsi berjuluk Kota Seribu Masjid tersebut. Tercatat 450 orang hadir dari berbagai Sezione dan Basis dari Sabang sampai Merauke. Kerinduan mereka untuk bertemu saudara ‘seiman’ mereka tak terhalang oleh jarak dan waktu. Apalagi gelaran kali ini diadakan di Lombok yang dengan keindahan alamnya tentu akan semakin membuat suasana semakin erat dan romantis.
Romantisme keindahan Pulau Lombok semakin terasa pada malam puncak yang juga dibarengi dengan perayaan ulang tahun Milanisti Indonesia ke 15. Tembang – tembang cinta dibuka dengan manis oleh Rio Basier sebagai salah satu bintang tamu. Dress code putih, warna warni pesta kembang api, dan lagu cinta menjadi sebuah kombinasi menarik yang membuat suasana langit Mataram semakin cerah pada malam itu.
Pembukaan acara yang bertajuk #MilanIsMe ini ditandai dengan pelepasan balon merah hitam ke udara sebagai simbol harapan agar Milanisti Indonesia semakin terbang tinggi menjelajah ke setiap pelosok negeri. Tak lupa pada malam itu panitia juga menampilkan kesenian adat lokal berupa gendang beleq dan presean.
Sebagi penutup, Roy Jeconiah mengakhiri acara puncak malam itu dengan beberapa tembang cadas miliknya. Dan sekejap depan panggung pun dibanjiri oleh peserta Gathnas, melompat bernyanyi bersama, menjadi refleksi dari sebait lirik di jingle Milanisti Indonesia “Tak perduli warna kulit, bahasa juga suku, dari Sabang sampai Merauke, Milanisti Indonesia”.
Pagi hari di hari kedua para peserta Gathnas menuju sentra oleh oleh juga wisata ke selatan pulau Lombok tepatnya di kawasan Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese. Panas yang terik tak membuat para peserta mengurungkan niatnya untuk sampai ke atas bukit yang memang menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika berwisata ke Lombok. Foto keluarga pun menjadi agenda utama pada hari itu, seluruh peserta dari Sezione dan Basis membentangkan bendera kebanggaan mereka diiringi chant yang dilantangkan dengan penuh semangat. Dan indahnya sunset merese menutup juga indahnya kebersamaan pada hari itu.
Selain menjadi momen bertemunya Milanisti seluruh Indonesia, ajang 2 tahunan ini juga menyelipkan agenda penting untuk diskusi bersama Pengurus Pusat, Pengurus Sezione dan Basis pada acara sarasehan. Sebanyak 64 Sezione dan 14 Basis hadir pada acara malam itu. Acara tersebut dimanfaatkan untuk saling bertukar fikiran, mencari solusi dari isu isu aktual yang berkembang di Pusat maupun di Sezione dan Basis. Dan tentunya agenda yang ditunggu tunggu adalah pemilihan tuan rumah Gathnas pada 2 tahun mendatang, melalui pemungutan suara Kaltim akhirnya ditetapkan secara sah sebagai tuan rumah Gathering Nasional Milanisti Indonesia ke 8 Tahun 2022 setelah unggul perolehan suara dari Sezione Batam.
Gathnas memang selalu punya daya tarik dan cerita tersendiri, dan Sezione Lombok berhasil melukis itu di ingatan para peserta, ingatan manis yang akan dibawa pulang dan akan selalu diingat sebagai sebuah cerita indah dari perjalanannya sebagai seorang Milanisti Indonesia.
Matur Tampi Asih Lombok….
Sampai jumpa di Kaltim….
Forza Milan…Forza Milanisti Indonesia..!!
penulis : deramdhani
